Penulis | Kireina Enno
Penerbit | Bukune
Tahun Terbit | 2013
Halaman | 266
ISBN | 9786022200901
Tadinya, musim panas selalu muram.
Lalu, dia datang dengan senyumnya yang indah;
ketika waktu mendamba detik-detik yang hangat dari matanya. Entah bagaimana, hati Katya begitu dingin ketika menepis uluran tangan laki-laki itu.
Kesepian pun menghantamnya.
Sepanjang La Rambla, angin menepi.
Sayap-sayapnya membawa Katya menari
di antara pilar-pilar Gothic Quarter yang sunyi.
Membangkitkan rindu kepadanya,
seperti ombak kepada pantai yang menunggu.
Maka, di sinilah Katya berada kini.
Menyambut genggaman tangannya.
Di Placa de Catalunya, tempat merpati bercengkrama.
Ketika matahari menyinari Barcelona.
Dia bagai musim panas yang begitu indah.
"Te amo," pelan ucap Katya.
Akankah dia dengar?
Te amo sempre
.....oOo.....
Buku yang merupakan salah satu rangkaian Bukune tentang 'Setiap Tempat Punya Cerita' ini sesuai dengan judulnya mengangkat Barcelona sebagai setting ceritanya. Saya lagi-lagi jatuh hati sama halaman sampul buku, ilustrasinya menggambarkan salah satu jalan di sudut Barcelona yang indah itu, membuat saya hanyut dan merasa benar-benar berada di Barcelona.
Di awal buku, kita akan disambut dengan prolognya yang bikin kita serba penasaran, siapakah dua tokoh yang diceritakan oleh mbak Enno di situ. Ternyata, tanda tanya besar itu baru terjawab saat hampir mendekati endingnya.
Di awal buku, kita akan disambut dengan prolognya yang bikin kita serba penasaran, siapakah dua tokoh yang diceritakan oleh mbak Enno di situ. Ternyata, tanda tanya besar itu baru terjawab saat hampir mendekati endingnya.
Alurnya ceritanya mengalir dan tidak membosankan dan penokohannya juga memiliki karakter yang kuat.. Katya dengan sifatnya selalu mengalah, tidak neko-neko dan berbakat di bidang melukis. Sandra yang cantik, sangat percaya diri, egois dan suka memanfaatkan Katya. Evan yang selalu ada di setiap Sandra mengalami masalah. Dan Manuel, seorang kurator yang sering bersikap dingin, sinis dan tidak tertarik pada hubungan dengan wanita.
Katya dan Sandra adalah saudara sepupu. Sejak kedua orang tua Katya, ia diasuh oleh Om Prana, ayah Sandra. Karena itulah Katya sangat merasa bersyukur dan berusaha untuk belajar dengan baik agar bisa menyenangkan hati omnya. Tetapi di samping itu, Sandra selalu merasa ayahnya lebih sayang kepada Katya dan benci karena sering dibanding-bandingkan oleh papanya dengan Katya yang memang selalu menjadi anak yang baik dan tidak suka berulah. Karena itulah akhirnya Sandra merasa berhak untuk meminta Katya untuk melakukan semua yang diinginkannya.
Sedangkan Evan adalah sahabat mereka berdua. Suatu hari Sandra mengungkapkan rasa sukanya kepada Evan, tetapi Evan justru menolak. Sandra sangat kecewa, karena alasan Evan menolaknya adalah karena Evan juga merasa iya menyanyangi Katya. Sedangkan Katya sejak lama memang menyukai Evan, tetapi ia tidak ingin melihat Sandra sedih. Ketika itulah Katya memutuskan untuk menerima tawaran omnya untuk melanjutkan kuliah di Barcelona.
Suatu hari, saat musim semi di Barcelona, Katya tidak sengaja bertabrakan dengan Manuel. Dan tanpa diduga, Manuel adalah seorang kurator yang tertarik pada lukisan Katya yang dipajang di sebuah galeri kecil, tempat Katya bekerja. Manuel pun mengajak Katya dalam sebuah proyek pameran besar, tetapi Katya malah menolaknya.
Nah pada penasaran kan?
Ayo baca sendiri ya lanjutannya...
Deskripsi mbak Enno tentang lokasinya juga jelas, jadinya berasa beneran lagi di Eropa sana kitanya. Ajib nih mbak Enno risetnya, serba detail. Di awal chapternya juga kita disuguhi sama ilustrasi kota Barcelona juga, huaaaa suka sekali kalo ada yang beginian...
Katya dan Sandra adalah saudara sepupu. Sejak kedua orang tua Katya, ia diasuh oleh Om Prana, ayah Sandra. Karena itulah Katya sangat merasa bersyukur dan berusaha untuk belajar dengan baik agar bisa menyenangkan hati omnya. Tetapi di samping itu, Sandra selalu merasa ayahnya lebih sayang kepada Katya dan benci karena sering dibanding-bandingkan oleh papanya dengan Katya yang memang selalu menjadi anak yang baik dan tidak suka berulah. Karena itulah akhirnya Sandra merasa berhak untuk meminta Katya untuk melakukan semua yang diinginkannya.
Sedangkan Evan adalah sahabat mereka berdua. Suatu hari Sandra mengungkapkan rasa sukanya kepada Evan, tetapi Evan justru menolak. Sandra sangat kecewa, karena alasan Evan menolaknya adalah karena Evan juga merasa iya menyanyangi Katya. Sedangkan Katya sejak lama memang menyukai Evan, tetapi ia tidak ingin melihat Sandra sedih. Ketika itulah Katya memutuskan untuk menerima tawaran omnya untuk melanjutkan kuliah di Barcelona.
Suatu hari, saat musim semi di Barcelona, Katya tidak sengaja bertabrakan dengan Manuel. Dan tanpa diduga, Manuel adalah seorang kurator yang tertarik pada lukisan Katya yang dipajang di sebuah galeri kecil, tempat Katya bekerja. Manuel pun mengajak Katya dalam sebuah proyek pameran besar, tetapi Katya malah menolaknya.
Nah pada penasaran kan?
Ayo baca sendiri ya lanjutannya...
Deskripsi mbak Enno tentang lokasinya juga jelas, jadinya berasa beneran lagi di Eropa sana kitanya. Ajib nih mbak Enno risetnya, serba detail. Di awal chapternya juga kita disuguhi sama ilustrasi kota Barcelona juga, huaaaa suka sekali kalo ada yang beginian...
Lagi-lagi saya jatuh cinta sama tokoh laki-laki ciptaan mbak Enno, Manuel Estefan (Abe maafkan saya menduakan kamu...). Seperti biasa, cerita ini manis mbak Enno, walau sebenarnya pengennya cerita tentang Katya dan Manuelnya agak dipanjangin lagi.
Chitut... hihi makasih udah direviukan novelnyaaah...
BalasHapusSenang deh kalo kamu terhibur. Hmm aku juga jatcin sama Manuel hahaha
Tq :*