Penulis | Indi
Penerbit | Homerian Pustaka
Tahun Terbit | 2009
Halaman | 145
ISBN | 9789791745451
"Bima bilang, aku pasti tolol karena mau berpacaran dengan Mika.. Ia ilang, Mika itu aneh dan bukan orang yang pantas untuk dipacari. Aku tidak mengerti. Jadi aku tanyakan alasannya. Bima bilang, itu karena Mika sakit AIDS.
Aku bertanya pada Mika, "Apa AIDS membuatmu berhenti tertawa ketika kamu menonton Mr.Bean? Mika jawab, "Tidak".
"Apa AIDS membuatmu berhenti merasa bahwa cokelat M&M'S adalah yang paling enak?" Mika jawab, "Tidak".
"Apa AIDS membuatmu berhenti berpikir bahwa Tuhan itu ada?" Mika jawab, "Tidak".
Lalu aku putuskan untuk berhenti bertanya. Karena aku segera yakin bahwa Bima itu salah. Tidak mungkin seseorang yang tertawa ketika menonton Mr.Bean, menyukai cokelat M&M'S dan percaya Tuhan itu tidak pantas untuk dipacari, kan?"
................oOo...............
Pertama melihat buku ini saya tertarik sama covernya yang super simple itu. Begitu dibaca ternyata buku ini berisi tentang diary Indi, si penulis saat berusia 15 Tahun. Buku ini bercerita tentang Indi penderita scoliosis yang bisa dibilang sangat pasif. Tetapi kemudian Indi bertemu dengan Mika, pemuda berusia 22 tahun yang menderita HIV. Sejak bertemu Mika, Indi berubah sedikit demi sedikit menjadi gadis yang lebih berani. Hari-hari Indi juga selalu ceria. Bersama Mika, Indi bisa merasakan bagaimana rasanya berlari.
Gaya bahasanya polos sekali, karena memang ini adalah diary nya Indi saat berusia 15 tahun, memang kadang agak bosan bacanya, tapi jika kita memakai kacamata anak berusia 15 tahun bahasanya ya masih terbilang sah-sah saja. Tetapi ya karena buku ini berkonsep diary itu jadi plotnya kurang jelas.
Buku ini juga menambah pengetahuan kita tentang scoliosis dan AIDS sekaligus dan juga dapat mengurangi stigma negatif kita terhadap para penderitanya. Salut sama Indi dan Mika yang walau memiliki kekurangan tetapi dapat saling mengisi. Mika yang selalu memotivasi dan Indi yang selalu berusaha untuk sembuh walau tak ada Mika lagi di sampingnya.
Buku ini juga sudah dibuat versi filmnya dengan judul "MIKA" di bulang januari 2013 lalu. Saya sendiri juga belum nonton sih, hehehe
Mari Membaca :)
ini kisah nyata begitu????
BalasHapusIya mbak :)
Hapus